Poin Penting Penerapan Kecerdasan Buatan – Perkembangan kecerdasan buatan kini telah merambah ke setiap sisi kehidupan, di setiap belahan dunia. Dalam konteks industri dan bisnis, AI atau kecerdasan buatan bukan lagi sebuah barang mewah, melainkan sebuah kondisi ideal.
Salah satu segmen industri yang belakangan ini mengalami perkembangan pesat adalah industri fintech. Tak hanya arus kas yang terus meningkat berkat aktivitas bisnis yang semakin besar, keberadaan fintech juga semakin memudahkan kehidupan banyak orang. Industri fintech kemudian juga menerapkan kecerdasan buatan dalam layanan atau proses yang disediakannya. Pembahasan singkat tiap poinnya bisa Anda baca di bawah ini.
1. Membantu menilai skor kredit pada pinjaman
Penerapan kecerdasan buatan yang mulai diminati adalah dalam penilaian skor kredit untuk pengajuan pinjaman. Pada segmen usaha besar, credit score sudah dibentuk sedemikian rupa seiring berkembangnya usaha, dan hal ini cenderung mudah dilakukan. Namun bagaimana dengan industri UMKM?
Di sinilah AI berperan dengan menggunakan berbagai algoritma dan data yang bisa diperoleh. Fakta bahwa industri UMKM di tanah air memiliki peran besar dalam perekonomian nasional tidak bisa diabaikan begitu saja sehingga diperlukan dukungan finansial yang memadai.
Baca juga: 5 Langkah Memulai Bisnis E-Commerce yang Sukses
AI dapat membantu suatu perusahaan atau lembaga keuangan dalam menilai skor kredit para pelaku UMKM yang umumnya tidak memiliki aset yang sangat besar. Dengan cara ini, pinjaman dapat diberikan sesuai risiko yang telah dianalisis, dan membantu UMKM berkembang.
2. Memperoleh Consumer Insight dari Proses Bisnis
Consumer Insight merupakan informasi yang memiliki nilai sangat tinggi dalam setiap bisnis. Dalam industri jenis ini, dapat digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan, penyesuaian antarmuka aplikasi, dan strategi pemasaran yang efektif.
Keberadaan AI dalam dunia bisnis dapat membantu industri fintech dalam bidang pemasaran dan pengembangan. AI dapat menganalisis data yang telah dikumpulkan dari berbagai saluran masukan, kemudian memberikan hasil pengamatan terhadap data tersebut. Jika dicermati, data-data yang disajikan oleh AI dapat membantu Anda, para pelaku industri fintech, untuk mengembangkan produk dan menghubungi pelanggan melalui jalur yang paling efektif dan efisien.
3. Verifikasi Data Pelanggan Layanan Fintech
Penerapan AI selanjutnya terletak pada verifikasi data dari pengguna yang Anda miliki di bisnis Anda. Verifikasi merupakan proses penting untuk memastikan bahwa pengguna yang meminta akses adalah pengguna yang valid dan berhak atas akun yang dimilikinya.
Proses memastikan kebenaran data ini dapat berjalan dengan cepat dengan bantuan kecerdasan buatan, karena sistem kemudian dapat mengidentifikasi dan menganalisis data pengguna dan data yang ada di database dengan cepat. Selama proses input data dilakukan dengan benar, maka verifikasi akan berjalan cepat dan akurat. Contohnya adalah verifikasi identitas menggunakan fitur biometrik, baik sidik jari, pengenalan wajah, atau deteksi kehidupan. Cara ini sangat efektif untuk melindungi akses akun, sehingga data pengguna selalu aman.
4. Memberikan respons otomatis terhadap input pengguna
Implementasi selanjutnya yang bisa dilakukan adalah ketika Anda ingin berkomunikasi dengan pengguna Anda. Banyak aplikasi dan website saat ini yang telah menyematkan fitur serupa dengan chatbots, yang dapat memberikan respon cepat terhadap pertanyaan atau masukan yang diberikan pengguna.
Memiliki fitur seperti ini akan sangat memudahkan dalam mengatasi masalah prosedural, karena Anda tidak perlu lagi menyelesaikannya secara manual. Dengan sistem yang dibuat, AI akan mampu mengidentifikasi permasalahan dan mengarahkannya pada solusi yang diperlukan. Komunikasi yang efisien dengan pengguna akan memberikan pengalaman yang lebih baik, sehingga pengguna merasa nyaman dan menjadi pelanggan tetap atas layanan yang Anda berikan.
5. Deteksi Pola untuk Mencegah Penipuan
Pada layanan yang menyediakan transaksi ekonomi seperti fintech, AI juga bisa ‘mengenali’ pola belanja dan aktivitas yang dilakukan pengguna melalui layanan yang Anda berikan. Kedengarannya sederhana, namun bisa dimanfaatkan untuk banyak hal bermanfaat.
Salah satunya dengan mendeteksi indikasi pembajakan akun melalui pola belanja yang tidak wajar. Ketika AI mendeteksi hal ini, sistem dapat memberi tahu pengguna secara langsung. Pemberitahuan ini dapat berfungsi sebagai konfirmasi, atau sebagai peringatan, bahwa ada aktivitas yang tidak wajar pada akun Anda. Jika skenario yang terjadi adalah pembajakan atau penipuan, akun dapat langsung dibekukan atau akses ditutup sementara. Hal ini semata-mata untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna Anda.